Serangan DDos Naik 245 Persen di Asia Tenggara Tahun 2023, Sebagian Sasar Industri Keuangan

Serangan DDos Naik 245 Persen di Asia Tenggara Tahun 2023, Sebagian Sasar Industri Keuangan

Jakarta – FS-ISAC, komunitas intelijen siber global dan Akamai Technologies mengungkapkan peningkatan serangan distributed denial of service (DDoS) terjadi di wilayah Asia Pasifik (APAC).

Selain lembaga keuangan menjadi incaran utama dalam serangan-serangan tersebut. Berbagai informasi ini dirilis dalam laporan berjudul From Nuisance to Strategic Threat: DDoS Attacks Against the Financial Sector edisi 2025.

Selain itu sebanyak 38% serangan DDoS Layer 3 dan 4 volumetrik menyasar perusahaan-perusahaan jasa keuangan di Asia Pasifik pada 2024 atau naik sebesar 245% dari hanya 11% pada 2023.Serangan ini berpotensi mengganggu kelangsungan operasional dan merusak kepercayaan terhadap lembaga keuangan di Asia Pasifik karena pelaku ancaman meningkatkan fokus pada sektor keuangan yang tengah melakukan digitalisasi secara masif.

“Serangan DDoS semakin canggih, yang berevolusi dari sekadar membanjiri jaringan menjadi serangan terarah dan multidimensi yang mengeksploitasi berbagai kerentanan kompleks di seluruh rantai pasokan,” kata Chief Intelligence Officer dan Managing Director FS-ISAC, EMEA, Teresa Walsh pada Rabu (18/6/2025).

“Seiring dengan berkembangnya taktik ancaman-termasuk yang berdampak pada sistem keuangan APAC yang semakin digital-kita harus memastikan bahwa pertahanan teknis kita pun terus berkembang dan sumber daya manusia, tools, serta proses kita bersinergi dengan lancar. Penting bagi kita untuk memperkuat infrastruktur dan membangun budaya kewaspadaan dan kolaborasi berkelanjutan guna melindungi kontinuitas dan kepercayaan pelanggan.”

Laporan ini juga mengaitkan lonjakan serangan dengan berbagai faktor, termasuk meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Asia-Pasifik dan global.

Platform DDoS-for- Hire yang membuat tools serangan semacam ini lebih mudah diakses oleh pelaku ancaman yang termotivasi niat jahat.

“Serangan DDoS di kawasan APAC tidak lagi sekadar upaya yang kekuatannya tumpul, melainkan kampanye multi-vektor canggih yang mengeksploitasi kerentanan sistem dan API yang terbuka,” ujar Director of Security Technology & Strategy, APJ di Akamai, Reuben Koh,

Di tengah pesatnya digitalisasi sektor-sektor vital seperti jasa keuangan, perdagangan, dan industri manufaktur, serangan siber yang terus berulang meningkatkan ancaman terhadap operasional dan nama baik perusahaan.

“Perusahaan-perusahaan kini dituntut untuk berkolaborasi dengan mitra keamanan siber tepercaya yang mampu menyediakan analisis ancaman, solusi yang skalanya dapat terus ditingkatkan, serta respons cepat untuk melindungi diri dari lanskap ancaman saat ini.” (adm)

Sumber: detik.com